Tanya Jawab Akuntansi Pemerintahan (1)
1.
Bagaimana proses penyusunan APBN/D pada umumnya dan pada NKRI
, terkait pada berbagai konsep penganggaran seperti line item budgeting ,
programme budgeting, zero based budgeting , incremental budgeting dan capital
budgeting , performance based budgeting dan PPBS .
Jawab:
Proses penyusunan APBN/D dimulai dari
ü Tahap Persiapan Anggaran (Budget Preparation)
APBN/D menggunakan sistem anggaran
terpadu (unified budget) yang berisi program dan kegiatan untuk jangka menengah
(RPJM) dan klasifikasi anggaran berdasar unit organisasi, fungsi, sub fungsi,
program dan kegiatan. Konsep
penganggaran APBN/D berbasis penganggaran kinerja (Performace Based
Budgeting) yaitu dengan langkah-langkah sbb:
(1)
Penetapan Strategi Organisasi (Visi dan Misi)
(2)
Pembuatan Tujuan
(3)
Penetapan Aktivitas
(4)
Evaluasi dan Pengambilan Keputusan
APBD di Indonesia menggunakan hampiran
bottom-up planning, merujuk pada kebijakan
pembangunan pemerintah pusat (APBN) berbasis GBHN, PROPENAS, RENSTRA, REPETA
(tahunan).
ü Tahap Ratifikasi Anggaran
·
Tahap evaluasi RAPBN/D oleh DPR/D.
·
Pemerintah harus mempunyai political skill, salesmanship, kemampuan
berkoalisi untuk menyukseskan pelulusan RAPBN/D menjadi APBN/D tanpa banyak
koreksi. Pemerintah harus mampu berargumentasi secara cantik dgn DPR/D.
ü Tahap Pelaksanaan Anggaran (Budget Implementation)
Pelaksanaan
APBN/D bukan sekadar realisasi anggaran, namun lebih kepada kualitas realisasi
RK (siapa, mengerjakan apa, bagaimana, mengapa RK tsb terpilih (alasan RK),
dengan siapa, sasaran atau target apa, kualitas raihan & kuantitas raihan).
ü Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran
Catatan dan laporan realisasi anggaran dilengkapi informasi kinerja
diharapkan vs realisasi kinerja, disusun berbasis bukti keuangan dan bukti
kinerja nyata.
Evaluasi oleh auditor internal (BPKP, inspektorat, SPI) dan eksternal
pemerintah (BPK) dengan melakukan audit RK, disebut audit operasional,
audit kepatuhan (compliance audit pada jadual RK dan sasaran, evaluasi
kepatuhan pada sistem kendali internal versi SPIP–PP 60 tahun 2008) dan audit
kinerja 3E, tentang bagaimana pengelolaan disekitar manajemen anggaran disebut management
audit .
2.
Apa makna anggaran berbasis kinerja (performance based
budgeting)
Jawab:
Penyusunan
anggaran yang didasarkan atas perencanaan kinerja yang terdiri dari program dan
kegiatan yang akan dilaksanakan serta indikator kinerja yang ingin dicapai oleh
suatu entitas anggaran (budget entity).
Kinerja yang dimaksud adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang
akan/telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan
kualitas yang terukur.
Apa
syarat anggaran berbasis kinerja?
Jawab:
Anggaran berbasis kinerja harus memuat:
ü Sasaran
yang diharapkan menurut fungsi belanja (Capaian/target kinerja)
ü Standar
pelayanan yang diharapkan dan perkiraan biaya satuan komponen kegiatan yang
bersangkutan (Standar Pelayanan Minimal/SPM).
ü Pengelompokan bagian
pendapatan APBD yang membiayai belanja administrasi umum, belanja operasi dan
pemeliharaan, serta belanja modal/pembangunan.
ü Analisis standar biaya:
penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya terhadap kegiatan.
ü Tolok ukur kinerja: ukuran
keberhasilan yang dicapai pada setiap unit organisasi perangkat pusat/daerah (Indikator Kinerja).
ü Standar biaya: harga satuan
unit biaya yang berlaku bagi tiap-tiap K/L atau pemda (Standar Satuan Harga).
Dalam PP 105 tahun 2000 Pasal 21 menjelaskan bahwa dalam rangka
menyiapkan rancangan APBD, Pemda bersama-sama DPRD menyusun arah dan kebijakan
umum APBD. Berdasarkan arah dan kebijakan umum tersebut Pemda menyusun strategi
dan prioritas APBD dan menyusun RAPBD dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi
dan keuangan daerah.
Bagaimana
proses penyusunan anggaran berbasis kinerja?
Jawab:
Anggaran berbasis
kinerja dimulai dengan identifikasi output dan outcome suatu program/layanan,
kemudian menghubungkan pengeluaran dengan hasil yang akan dicapai dan menilai
efektivitas, efisiensi, dan ekonomis (3E). Tahap-tahapnya adalah:
ü
Penetapan Strategi Organisasi (Visi dan Misi)
ü
Pembuatan Tujuan
ü
Penetapan Aktivitas
ü Evaluasi dan Pengambilan Keputusan
Bagaimana pelaporan
realisasi anggaran berbasis kinerja? apakah berbeda dengan laporan realisasi
anggaran pada umumnya, terutama pelaporan kinerja tercapai dan kinerja tak
tercapai pada LRA?
Jawab:
Bab performance budget ayoooo baca ya...
Pelaporan
anggaran berbasis kinerja berupa :
ü LRA (yang merupakan
komponen laporan keuangan) dan Laporan Operasional (LO) untuk melaporkan
pendapatan dan beban operasional unit kerja.
ü Laporan manajemen berupa
Laporan Kinerja yang terkait dengan misi, tupoksi, dan realisasi anggaran, serta
pencapaian target non keuangan.
3.
Uraikan makna akuntansi dana (fund accounting) dan entitas dana , hubungannya Standar Akuntansi,
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah dengan
Entitas Dana
Jawab
Akuntansi dana merupakan suatu sistem
akuntansi dan pelaporan keuangan yang
memisahkan kelompok dana berdasarkan tujuannya. entitas dana merupakan suatu
kesatuan dana yang diklasifikasikan berdasarkan kelompok, jenis maupun type
penggunaannya, namun pada praktiknya akuntansi tidak memperlakukan sebuah
entitas sebagai sebuah sistem akuntansi. Pada Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010, entitas dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan
selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. Sedangkan pada fund accounting,
entitas sudah memiliki suatu akuntansi yang menghasilkan buku kas, jurnal, buku
besar hingga laporan keuangan. Suatu entitas dana dapat lintas organisasi
bahkan beberapa suborganisasi.
Hubungan akuntansi dana dengan standar
akuntansi.
Pada Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010,
akuntansi dana diterapkan sebagai alat pengendalian pada masing-masing kelompok
dana selain kelompok dana umum (the general fund). Klasifikasi dan pengungkapan
ekuitas dana tergantung pada basis akuntansi yang digunakan sesuai standar akuntansi
yang digunakan. Pencatatan yang dilakukan dalam suatu entitas yang menggunakan
basis kas didasarkan pada penerimaan atau pengeluaran kas. Berdasarkan hal
tersebut yang terdapat dineraca hanya dua item yaitu kas (aset) dan ekuitas
dana (kewajiban). Ekuitas dana dalam neraca yang disusun menggambarkan nilai
kas yang dimiliki.
Sebaliknya pada standar akuntansi yang
menerapkan basis akrual, dana menunjukkan nilai aset bersih atau nilai sumber
daya yang tersedia bagi entitas terkait, dana mencakup pada sumber daya dana
jangka pendek dan jangka panjang. Pada standar akuntansi pemerintahan terdapat 3 kelompok ekuitas dana :
ü ekuitas dana
lancar antara lain Sisa lebih perhitungan anggaran, cadangan piutang, cadangan
persediaan, Dana jangka pendek.
ü Ekuitas dana
investasi
ü Ekuitas dana
cadangan.
Hubungan akuntansi dana dengan sistem
akuntansi pemerintah pusat
Pada akuntansi pemerintah pusat, akuntansi
dana muncul disebabkan adanya retriksi atau syarat dari pemberi dana yang
menyebabkan dana yang bersumber dari pemberi dana dipisahkan dengan dana lain
karena kekhususan dalam realisasi (not fungible). Pada akuntansi pemeritah pusat seluruh neraca
entitas kemudian dikonsolidasikan menjadi neraca entitas laporan keuangan pemerintah
pusat. Pada akuntansi pemerintah pusat akuntansi dana terdiri atas;
ü General funds
(GSAB) merupakan suatu entitas dana yang memiliki perangkat akunansi
tersendiri, jurnalnya terdiri atas:
a.
Jurnal anggaran
b.
Jurnal pendapatan
c.
Jurnal belanja
d.
Jurnal penyesuaian
e.
Jurnal penutup
ü Capital project
fund
ü Debt service fund
Hubungan akuntansi dana dengan sistem
akuntansi pemerintah Daerah
Pada akuntansi dana Pemda, entitas dana
terdiri dari ;
ü General fund
ü Housing accounts
Merupakan entitas dana untuk
pemeliharaan dan renovasi gedung pemda, dipisahkan dari general fund karena
housing account mempunyai aktivitas pemeliharaan dari ;
1.
Pungutan sewa gedung dan rumah pemda
2.
Sumbangan, bantuan,hadiah, hubah untuk perkantoran Pemda
3.
Alokasi pajak daerah dari general fund (ring fenced
housing revenue accounts)
ü Trust funds
Pada akuntansi pemda, setiap
entitas dana mempunyai penghasilan dan pengeluaran sehingga membuat laporan
keuangan, yang kemudian dikonsolidasikan walaupun dana yang terdapat di entitas
tersebut bukan milik entitas pelaporan Laporan keuangan.
4.
Apa makna accrual budgeting dan accrual accounting ? Apakah keduanya saling
pengaruh mempengaruhi ?
Jawab:
Accrual budgeting
Merupakan suatu penyusunan bentuk
anggaran yang berbasis input-output based budgeting dengan berorientasi pada
hasil. Anggaran akrual mempunyai dasar yaitu:
1.
Penyajian berbagai estimasi pendapatan akrual dengan
berbagai metode estimasi.
2.
Rincian dan konsistensi pencatatan estimasi outcomes dan
output.
3.
Hubungan outcomes dan output degan struktur organisasi
agen
4.
Tingkat agregasi pada aprosiasi dalam portofolio agen
5.
Penyajian agregasi anggaran,parameter anggaran, asumsi
anggaran estimasi,tabel rekonsiliasi dan tabel historis
6.
Kesesuian atau penyimpangan dari SPAP
7.
Laporan tengah tahunan kinerja ekonomik dan fiskal
8.
Penyajian pengeluaran anggaran per program,proyek,
kegiatan suatu agen
9.
Perubahan dan tren lintas tahun
Accrual accounting
Pak budi : bila masih invoice
sudah diakui jd belanja
Merupakan suatu sistem akuntansi
yang mencatat pendapatan pada periode dimana hak atas pendapatan muncul walau
belum diterima atau sudah diterima dan bahwa beban dicatat pada periode dimana
sumberdaya digunakan.
Pengaruh dan mempengaruhi antara
accrual budgeting dan accrual accounting adalah tidak mesti terjadi, walau
anggaran berbasis kas. Hal ini terjadi pada perubahan keuangan masa yang akan
datang merupakan konsekuensi transaksi sekarang, misalnya dalam bentuk piutang
jangka panjang atau hutang jangka panjang akan diperhitungkan penerimaan atau
pembayarannya dalam anggaran di masa yang akan datang. Hal ini dapat dikatakan
bahwa
Anggaran berbasis kas atau accrual
membutuhkan basis akuntansi akrual.
Sistem akuntansi akrual akan
memberi informasi keuangan dan kinerja kepada stakeholder yang berkepentingan.
Stake holder dapat memantau kinerja setiap saat walau bukan hanya saat kinerja
total di akhir tahun anggaran. Accrual accounting merupakan andasan ideal untuk
accrual accounting suatu negara dapat menerapkan accrual budgeting apabila
accountingnya telah menerapkan accrual. Namun apabila anggarannya masih
berbasis cash based budgeting, maka accounting dapat menerapkan modified
accrual accounting yaitu untuk
appropriasi belanja menggunakan kas dengan mengukur beban dan penggunaan dana
pada sisi lain sehingga pembiasan dilemma dalam penyusunan biaya dan penggunaan
dana.
Kata Pak Jan (Pro cash modified):
budgeting accrual teknik akuntansinya harus accrual basis, Teknik mengikuti anggaran.
5.
Uraikan intisari dan perbedaan utama Standar
Akuntansi Pemerintahan versi Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010.
Jawab :
Basis
Pencatatan
PP
24 th 2005 : cash toward accrual
PP
71 th 2010 : accrual basis
Unsur-unsur
Laporan Keuangan :
PP
24 th 2005 :
-
LRA
-
Neraca
-
CaLK
-
LAK
PP
71 th 2010 :
-
LO
-
LRA
-
Neraca
-
CaLK
-
LAK
-
Laporan Perubahan ekuitas
-
Laporan SILPA/SIKPA
6.
Mengapa penyusutan aset tetap perlu dalam
akuntansi pemerintahan.
Jawab :
Ada 25 Alasan penyusutan Aset
Tetap:
·
Proper matching cost and benefit dalam full
accrual accounting.
Full accrual accounting
mencakupi sebagai salah satu teknologi
pengakrualan beban. Salah satu tujuan accrual accounting adalah alokasi dan
penggunaan sumber daya ekonomi dalam neraca, antara lain penyediaan AT dalam
bentuk penyusutan ke dalam kelompok beban operasional pemerintah.
·
Daya prediksi kebutuhan AT di masa depan.
LK dapat mempunyai peran
prediktif dan prospektif menyajikan informasi yang berguna untuk memprediksi
tingkat kebutuhan AT untuk melanjutkan operasi pemerintah.
·
Pertanggungjawaban LK kepada legislative harus
paripurna.
Bagi pemerintah yang tidak
bermotif laba, pertanggungjawaban penyampaian layanan kepada public dengan
penggunaan AT merupakan akuntabilitas utama.
·
LK sebaiknya menyajikan informasi tambahan
tentang kinerja entitas.
Informasi tambahan tentang
kinerja entitas, pengelolaan /pemanfaatan asset, evaluasi alokasi sumberdaya
dalam bentuk output, outcome dan performance indicator lainnya, statement of
service performance, raihan/capaian program didorong oleh IPSAS13, karena laba
bukan ukuran kinerja
·
Penyusutan menghasilkan neraca yang tidak
overstated.
Regularitas penyusutan berkala
akan memberi gambaran neraca lebih konservatif dan gambaran beban operasional
lebih realistis.
·
Pengukuran solvabilitas menjadi lebih obyektif
bila menggunakan nilai buku AT dalam neraca.
Solvabilitas entitas diukur
secara konservatif, apabila asset disajikan di neraca dalam nilai buku setelah
susutan. Saldo ekuitas tidak overstated.
·
Penyusutan tak dapat diganti dengan impairment
dan revaluation of FA.
Informasi tambahan tentang
kinerja entitas, pengelolaan /pemanfaatan asset, evaluasi alokasi sumberdaya
dalam bentuk output, outcome dan performance indicator lainnya, statement of
service performance, raihan/capaian program didorong oleh IPSAS13, karena laba
bukan ukuran kinerja
·
Pertanggungjawaban penggunaan penuh kapasitas
tersedia.
Accountability, pengguna AT
harus mempertanggungjawabkan “kapasitas tersedia” untuk digunakan namun belum
tentu digunakan (tak digunakan sama sekali, lupa digunakan, tersedia namun
tersia-sia) atau digunakan tidak optimal (usage capacity amat rendah) merupakan
“pemborosan” yang harus dilaporkan dalam Laporan Operasional, sebagai beban
akrual tahun berjalan.
·
Karena anggaran tidak, maka akuntansi harus.
Karena
APBN/APBD tak dapat menyajikan beban penyusutan AT setara dengan beban sewa AT
(cash expenditure), maka akuntansi wajib memikul beban penyetaraan pelaporan
antara entitas berancangan sewa AT dengan entitas berancangan beli & susut
AT yang mana yang lebih ekonomis. Apabila penyusutan tak dilaporkan, terjadi
ketidakadilan LK atau senjang LK. LK antar entitas tak dapat diperbandingkan.
·
Besar pasak dari tiang, maka belanja pasak di
masa depan dihentikan.
Bila beban penyusutan dinilai
terlampau boros disbanding kinerja penggunaan AT, maka manajemen pemerintahan
akan mempertimbangkan opsi sewa AT, sewa guna usaha operasi, menggunakan tenaga
manusia pengganti sarana AT, atau kiat-kiat ekonomis lain.
·
Sewa kena, beli kena : komparabilitas antar LK
dan antar entitas terganggu.
Karena
APBN/APBD tak dapat menyajikan beban penyusutan AT setara dengan beban sewa AT
(cash expenditure), maka akuntansi wajib memikul beban penyetaraan pelaporan
antara entitas berancangan sewa AT dengan entitas berancangan beli & susut
AT yang mana yang lebih ekonomis. Apabila penyusutan tak dilaporkan, terjadi
ketidakadilan LK atau senjang LK. LK antar entitas tak dapat diperbandingkan.
·
Penyusutan adalah akuntansi untuk keselamatan
public, bila AT untuk layanan public atau wilayah public.
Dalam teknologi penyusutan,
neraca secara konservatif dapat menggambarkan penurunan kemampuan melanjutkan
going concern. Nilai buku yang menurun terus menggambarkan hampir habisnya masa
layanan AT yang misalnya digunakan untuk layanan public.
·
Neraca politik : teknologi menabung lintas tahun
bahkan lintas cabinet untuk belanja modal dipandu oleh teknologi penyusutan dan
sisa umur AT.
Penyusutan dan sisa umur
ekonomik AT memberi peringatan dini APBD/N, pendanaan lintas tahun anggaran.
Teknologi penyusutan memang bukan untuk penciptaan/penyediaan dana pembelian AT
baru, namun sisa tahun ekonomik AT memberi signal penyediaan anggaran besar
lintas tahun untuk pengadaan AT yang baru.
·
Back to basic.
Teknologi penyusutanaadalah
teknologi akuntansi murni. Penggunaan perhitungan otomatis berbasis program
penyusutan dilakukan setiap tahun sekali, jauh lebih mudah disbanding
transaksi-transaksi keuangan lain.
·
Manajemen pemerintahan modern.
Pemiliah AT tak tersusut dan AT
tersusutkan member dukungan kepada manajemen operasi, manajemen pemeliharaan,
manajemen keuangan, APBN/D lebih terintegrasi atau terkoordinasi dengan baik.
·
Akuntabilitas cost based fee dan atau subsidi
pemerintah.
Karena APBN/APBD tak dapat
menyajikan beban penyusutan AT setara dengan beban sewa AT (cash expenditure),
maka akuntansi wajib memikul beban penyetaraan pelaporan antara entitas berancangan
sewa AT dengan entitas berancangan beli & susut AT yang mana yang lebih
ekonomis. Apabila penyusutan tak dilaporkan, terjadi ketidakadilan LK atau
senjang LK. LK antar entitas tak dapat diperbandingkan.
·
Pengukuran produktivitas AT atau kinerja AT.
Pengukuran produktivitas AT membutuhkan elemen penyusutan
AT, karena produktivitas adalah output/input atau benefit/input. Salah satu
unsur input yang signifikan adalah penyusutan AT. Berdasarkan pengukuran
produktifitas AT, pemerintah mempunyai basis untuk penggunaan lain AT agar
lebih bermanfaat, dan kebijakan belanja modal yang lebih cerdas dimasa depan.
·
Database akuntansi AT dan penyusutan digunakan
untuk akuntansi biaya.
·
Pentingnya pengetahuan atas aset yang dikelola.
Accrual
accounting paripurna meminta kapitalisasi aset nonkas termasuk AT, termasuk
bagi sektor pemerintahan yang tergantung penuh dengan APBD/N, karena
pengoperasian-pembelanjaan-pengeluaran APBD/N tersebut tergantung pada
ketersediaan AT tertentu.
·
AT adalah obyek audit BPK.
Sir
Gordon Downey, United Kingdom Comptroller & Auditor General
(1986)menyatakan ada gejala kurangnya pertanggungjawaban publik atas penggunaan
aset jangka panjang, antara lain AT, karena pemerintah lebih terfokus pada
pertanggungjawaban APBN. Dengan demikian pencatatan aset tetap adalah hal
paling penting, sehingga dapat diaudit oleh auditor negara. Assets management
dengan demikian membutuhkan basis akrual paripurna, di dalamnya termaktub
akuntabilitas penggunaan optimal, perawatan, peremajaan, penggantian aset uzur.
·
Dari compliance control system menuju performance
control system, dari pengukuran kinerja dan input berbasis kas menjadi
pengukuran kinerja dan input berbasis akrual.
·
Dari accountability menjadi decision usefulness
accounting based and reporting.
·
Informasi surplus APBN dilengkapi informasi
surplus ekuitas.
·
Kebutuhan informasi DPR.
·
Definisi keuangan dalam UU 17 Keuangan Negara
termasuk aset tetap.
7.
Uraikan makna, persamaan , perbedaan dan hubungan anggaran
berbasis kinerja (performance based budgeting) dan anggaran berbasis program
(programme budgetting), anggaran berbasis kas dan anggaran berbasis akrual,
uraikan keuntungan, kerugian, syarat penerapan tiap jenis anggaran tersebut
Jawab:
Gambar 1
Budget Reform Stages |
||
Periode
|
Budget Idea
|
Tekanan
|
Early 1900s
|
Line-item budget
Executive budget |
Kontrol
|
1950
|
Performance
budget
|
Pengelolaan
Economy and efficiency |
1960
|
Planning,
Programming dan Budgetting System
|
Perencanaan
Evaluasi Efektivitas |
1970 dan 1980
|
ZBB
TBB BBB |
Perencanaan
Prioritas Budget Reduction |
1990
|
New Performance Budget
|
Akuntabilitas
Efficiency and Economy |
Makna :
Programme
Budgetting adalah sebuah sistem untuk
identifikasi kebijakan, penyajian dampak penggunaannya dan pengendalian
nan-efisien bagi kebijakan terpilih. PB meliputi berbagai konsep dan teknis
analisis dalam lingkup sebuah kerangka sistematis pengambilan keputusan,
perencanaan, manajemen dan pengendalian. Fitur utama PB adalah hubungan dengan
sasaran dan output memberi tekanan ke masa depan atas kebijakan terpilih:
1.
Sasaran jangka panjang adalah dasar manajemen sektor publik
dan pengendalian manajemen sektor Publik
2.
Dalam praktik, banyak sub-sasaran tumpang tindih bahkan
bertentangan
3.
Masa depan tak pasti, menyebabkan keengganan penetapan kebijakan jangka panjang
4.
Apabila tidak di sinkronisasi, kebijakan jangka pendek dapat
menghalangi raihan sasaran jangka panjang
5.
Asumsi SD amat terbatas, kebutuhan masyarakat akan layanan
pemerintahan adalah tak terbatas
6.
Fokus Pada output, outcome lalu alokasi SD
7.
Alokasi tak peduli struktur organisasi
8.
Anggaran berdasar program lintas KL dan Pemmda ,
pengelompokan aktivitas menuju tujuan tertentu
9.
Keputyusan memilih yang paling memberi manfaat dan mencapai
tujuan organisasi

ANGGARAN BERBASIS KINERJA/PERFORMANCE BUDGET

Makna : Anggaran
yang mengalokasikan sumber daya input2 menjadi output yang berdasarkan program
(pendidikan, flu burung)
Persamaan dengan
Program budgetting :
1.
Anggaran Kinerja berbasis prioritas dan subtujuan , tujuan
adalah sasaran atau kinerja idaman
2.
Hampiran sistematis & rasional penentuan APBN/APBD
3.
Setiap sen harus digunakan secara optimal 3E, value for
money, harus berhasil guna (efektif)
4.
Pemerintah berorientasi kekuasaan yang cenderung boros dan over
spending menjadi pemerintah berorientasi pada kinerja pemerintahan cenderung
lebih 3 E (over achiever dan under spending)
5.
Visi Misi diterjemahkan menjadi tujuan organisasi (sebagai
bagian atau subtujuan nasional)
6.
Tujuan dinyatakan dalam bentuk kualitatif, menjadi dasar
penyusunan anggaran
7.
Kinerja pemerintah diukur dari (1) aktivitas berada dalam
lingkup anggaran (2) aktivitas bergerak menuju tujuan
8.
Programming Budgetting merupakan dasar anggaran modern dapat
dipandu dengan hampiran kinerja, zero based dll
9.
Entitas pemerintah mengalokasi SD berdasar program
(pendidikan, pembasmian flu nurung, dll) bukan obyek (gaji, belanja barang dll)
10. Penilaian berdasar 3 E,
Economi, Efficiency , Effektivitas
Perbedaan :
1.
Program Budgetting
meiliki sasaran jangka panjang, menekankan pada perencanaan, Evaluasi
dan Efektivitas suatu program yang tidak dapat dipisahkan dari sukses tidaknya
suatu program, sedangPerformance Budget Fokus pada pengelolaan program, lebih
menitik beratkan pada nilai ekonomis dan efisiensi dibanding efektivitas jangka
panjang
2.
Jika performance budget mempunyai tolok ukur sukses
penanggungjawab, kriteria sukses vs raihan kinerja, programme budgetting
memiliki tolak ukur sukses pada perencanaan dan evaluasi program, bukan
semata2 penanggung jawab perorangan,
tetapi penanggungjawab dari masa-ke masa, (kinerja bersama)
Anggaran Basis Kas
1.
Keuntungan. Anggaran akrual dirancang untuk memungkinkan DPR/D dan publik
melihat biaya sejati (real cost)
penyampaian maslahat bagi masyarakat (outcomes) dan biaya sejati agency goods
dan services (outputs). Biaya sejati (real cost) meliputi overhead kelembagaan
(corporate overheads, penyusutan aset tetap (depreciation) pemeliharaan
(maintenance), dan opportunity cost of capital
Sistem berorientasi hasil yang lebih baik (result
oriented), lebih transparen dan akuntabel, manajemen diminta berfokus pada
biaya atau beban (cost) ketimbang hanya (seperti halnya) berfokus pada
pengeluaran (expenditure) dengan pemahaman lebih mendalam akan konsep
penghasilan/pendapatan/surplus (income), beban (expenses) dan posisi keuangan
(neraca).
Basis akrual anggaran dan akuntansi membawa berbagai
kebaikan publik seperti peningkatan
transparasi biaya, gambaran biaya paripurna (full cost picture) atas suatu
program, valuasi aset sektor publik, meningkatkan akuntabilitas dimata lembaga
oversight
Perubahan adalah fenomena intas tahun, maka mengelola
perubahan (managing change, change management) membutuhkan perangkat anggaran
lintas tahun,
Perubahan adalah fenomena lintas tahun, maka mengelola
perubahan (managing change, change management) membutuhkan perangkat anggaran
lintas tahun. Perubahan masa yang akan datang antara lain merupakan konsekuensi
transaksi sekarang, digambarkan secara baik oleh accrual accounting, misalnya
dalam bentuk piutang jangka panjang atau hutang jangka panjang yang perlu
diperhitungkan penerimaaan/ pembayarannya dalam anggaran tahun-tahun yang akan datang. Dengan
demikian, dapatlah disimpulkan bahwa anggaran berbasis kas maupun akrual
membutuhkan basis akuntansi akrual.
2.
Kerugian
a.
Banyak anggota DPR merasa bahwa izin mengeluarkan uang adalah
sistem paling aman bagi negara, terhadap biaya kebangkrutan. Bagi mereka cash
based budgeting paling ideal.
b.
Berbagai anggota DPR dihinggapi rasa khawatir besar pasak
dari tiang (cash overruns), dihantui kpompleksitas teknikal sistem anggaran
akrual dan kecemasan akan merebaknya manipulasi data keuangan
c.
Munculnya berbagai teknologi manajemen keuangan setara sektor
privat seperti valuasi harta, pengakuan pendapatan/penghasilan akrual dan
teknologi pencadangan.
Isu tersebut berpotensi muncul pada sarana hankamnas,
situs budaya, kewajiban jaminan sosial yang harus dicadangkan , berbagai
kewajiban keuangan pemerintah sebagai penjamin/ penanggung akhir (ultimate
guarantor) suatu kewajiban privat, dan privatisasi berbagai produk dan layanan
publik.
d.
Anggota DPR terpelajar dan merasa mampu memahami teknologi
baru yang akan diterapkan, yaitu sistem anggaran akrual.
e.
Bagi Belanda, sistem anggaran akrual tak dapat menjadi sistem
untuk kepemerintahan karena (1) UU anggaran meminta legislatif
mengesahkan-menyetujui pembayaran Kas (20 Sistem akrual dirancang untuk
pembentukan laba melalui pertemuan pendapatan dan beban
3.
Syarat Penerapan
a.
Pemerintah harus menyusus Panduan Praktik Terbaik Outcomes
dan Output
b.
Informasi tentang provisi, estimasi dan ekspektasi kinerja
dirumuskan sejalan/selaras dengan raihan nyata kinerja (dengan indikator
raihan, sistem akuntansi, sistem informasi manajemen dan Laporan Kinerja
c.
Anggaran Akrual menuntut syarat atau kualifikasi para manjer
yang lebih tinggi dari sistem anggaranberbasis kas, yang mempunyai tingkat
kecanggihan konseptual tertentu, intusisi dan visi lintas tahun anggaran, makin
dibutuhkan dalam dunia yang makin bertransaksi nirtunai.
Keuntungan,
Kerugian, syarat basis Kas ;
Keunggulan Pencatatan Akuntansi Secara Cash Basis
- Metode Cash basis digunakan untuk pencatatan pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan.
- Beban/biaya belum diakui sampai adanya pembayaran secara kas walaupun beban telah terjadi, sehingga tidak menyebabkan pengurangan dalam penghitungan pendapatan.
- Pendapatan diakui pada saat diterimanya kas,sehingga benar-benar mencerminkan posisi yang sebenanya.
- Penerimaan kas biasanya diakui sebagai pendapatan.
- Laporan Keuangan yang disajikan memperlihatkan posisi keuangan yang ada pada saat laporan tersebut.
- Tidak perlunya suatu perusahaan untuk membuat pencadangan untuk kas yang belum tertagih.
Kelemahan Pencatatan Akuntansi Secara Cash Basis
- Metode Cash basis tidak mencerminkan besarnya kas yang tersedia.
- Akan dapat menurunkan perhitungan pendapatan bank, karena adanya pengakuan pendapatan sampai diterimanya uang kas.
- Adanya penghapusan piutang secara langsung dan tidak mengenal adanya estimasi piutang tak tertagih.
- Biasanya dipakai oleh perusahaan yang usahanya relative kecil seperti toko, warung, mall (retail) dan praktek kaum spesialis seperti dokter, pedagang informal, panti pijat (malah ada yang pakai credit card-tapi ingat credit card dikategorikan juga sebagai cash basis).
- Setiap pengeluaran kas diakui sebagai beban.
- Sulit dalam melakukan transaksi yang tertunda pembayarannya, karena pencatatan diakui pada saat kas masuk atau keluar.
- Sulit bagi manajemen untuk menentukan suatu kebijakan kedepannya karena selalu berpatokan kepada kas.
Kerugian :
1.
Tak mampu menyajikan jumlah sumber daya yang digunakan
2.
Tak mampu memperhitungkan/mempertimbangkan kewajiban
keuangan, hutang, komitmen masadepan, penjaminan oleh pemerintah, atau
kewajiban kontinjen
3.
Terfokus secara sempit
pada pembayaran kas, tak peduli akan kondisi dan daya layan aset tetap
4.
Terfokus pada pengendalian input, pembelian, perolehan, mengabaikan produksi
sendiri
5.
Mendorong distorsi, mendorong para manajer untuk menilai
terlampau rendah biaya program, proyek, kegiatan, mendorong penggunaan sampai
habis apropriasi/ jatah anggaran
6.
Tak ada kewajiban matching pendapatan vs beban
Syarat Basis Kas
1.
Ketika laporan arus kas adalah laporan arus darah dalam tubuh
entitas, seperti org nirlaba d
2.
Pilihan akuntansi sederhana, berbagai informasi diabaikan
karena mahal, tidak memerlukan informasi yang rumiit
3.
Memberi kesadaran optimal tentang kebijakan yang diambil,
misal berapa besar belanja akibat pinjaman LN
8.
Uraikan hubungan standar akuntansi pemerintahan dengan
budgetary accounting. Bagaimana siklus akuntansi apabila LK mempunyai dua kumpulan komponen LK
yaitu Neraca dan laporan Surplus/Defisit dan laporan realisasi Anggaran?
Jawab:
Hubungan SAP dengan budgetary accounting
Dalam pemerintahan, Liputan/ Luas, dasar/
basis, klasifikasi anggaran dan akuntansi terkait erat . Standar Akuntansi
Pemerintahan menyediakan informasi
berbagai tahapan anggaran; mulai dari penyusunan anggaran (info asumsi-asumsi
historikal), penetapan anggaran dan realisasi anggaran. Akuntansi berbasis
akrual jauh berbeda dengan anggaran berbasis kas, demikian sebaliknya, Namun
banyak negara menggunakan rancangan
berbeda antara basis anggaran dan basis akuntansi
Perencanaan anggaran berbasis apapun yang
baik memerlukan informasi akuntansi berbasis akrual (misalnya bagaimana mungkin menentukan cash
expenditure budget tanpa informasi hutang dan jadwal angsuran hutang yang akan
datang ?). Sehingga akuntansi berbasis akrual itu pokok2nya dapat dilihat di
SAP.
Akrualisasi akuntansi dilakukan di berbagai
negara melalui berbagai metodologi basis akrual, antara lain toward acrual
accounting yang berupaya memenuhi ketiddakpuasan stakeholder akan keterbatasan
saji sistem akuntansi berbasis kas murni. Pada Langkah pertama strategic move
RI, pemerintah Indonesia memilih bentuk hibrida seperti yang termaktub dalam
PP24 tahun 2005
Bagaimana
siklus akuntansi apabila LK mempunyai
dua kumpulan komponen LK yaitu Neraca dan laporan Surplus/Defisit dan laporan
realisasi Anggaran?
LRA tidak mensubstitusi Laporan Kinerja
Keuangan atau laporan Operasional Keuangan, antara lain karena LRA mengandung
belanja modal dan LKK/LO mengandung transaksi keuangan non anggaran. Dengan
demikian karena lingkup , komponen dan tujuan berbeda, LRA dan LO/LKK kedua
duanya perlu disajikan oleh LK, walau sistem anggaran dan akuntansi kedua-duanya berbasis akrual. SILPA/SIKPA
sebagai residual LRA, Surplus Defisit sebagai residual LO/LKK kedua-duanya
harus diterangkan dalam CALK secara kontekstual.
LO/LKK lebih berfungsi merupakan
penggenapan/pasangan neraca dalam sebuah siklus akuntansi paripurna. LRA lebih
terfokus pada pertanggungjawaban fund management, karena itu harus patuh
(comply) pada sistem anggaran, bukan sistem akuntansi. LRA mempunyai opsi
berbagai spesifikasi rincian (misal berdasar jenis, fungsi, or, organisasi,
tujuan, proyek/program) sedang LO/LKK menggunakan spesifikasi akun berdasar
jenis (naturea0 biaya/ beban dan
pendapatan.
|
Berdasarkan definisi tersebut, setidaknya ada empat tahapan dalam siklus
akuntansi pemerintahan, yaitu:
1.
pencatatan,
2.
penggolongan,
3.
peringkasan
4.
penginterpretasian laporan (hasil
pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi).
Keempat tahapan dalam siklus akuntansi tersebut tidak berbeda dengan
siklus akuntansi pada perusahaan bisnis. Pembahasan dalam modul ini
dititikberatkan pada materi mengenai proses pencatatan, penggolongan dan
peringkasan transaksi atau peristiwa keuangan, khususnya dalam rangka menyusun laporan realisasi anggaran.
![]() ![]()
![]() |
9.
Uraikan makna perbedaan dan perbedaan anggaran berbasis kas dan anggaran
berbasis akrual, dan hubungannya dengan akuntansi pemerintahan berbasis akrual
paripurna?
Jawab:
1. Anggaran adalah rencana keuangan
berorientasi masa mendatang untuk mengalokasikan sumber daya untuk alternatif
penggunaan. Untuk pemerintahan, anggaran merupakan mandat dari rakyat (yang diwakili
oleh DPR) kepada Pemerintah untuk menjalankan tugas dan fungsinya dan
akuntansi/pelaporan merupakan pertanggungjawaban dari apa yang sudah
dimandatkan dalam anggaran tersebut.
Anggaran
Berbasis Akrual
|
Anggaran
Berbasis Kas
|
Penganggaran
berbasis akrual membandingkan beban terhadap pendapatan pada periode
terjadinya.
|
Penganggaran
berbasis kas tidak membandingkan beban terhadap pendapatan pada periode
terjadinya, melainkan membandingkan penerimaan dan pengeluaran kas pada saat
terjadi penerimaan/pengeluaran kas tersebut. Sehingga yang akan dimasukkan
dalam penganggaran berbasis kas hanya yang merupakan cash items. Non-cash
items (seperti depresiasi dan amortisasi) tidak muncul dalam penganggaran
berbasis kas.
|
Terjalin
lintas waktu tahun anggaran karena apa yang diakrualkan pada suatu periode
anggaran, direalisasi pada periode atau beberapa periode anggaran selanjutnya
|
Terbatas
hanya pada satu periode anggaran saja, dan direalisasikan pada tahun anggaran
tersebut.
|
Input-
Output Based Budgeting
|
Input
Based Budgeting
|
Dalam
pemerintahan, luas, basis, klasifikasi anggaran dan akuntansi terkait erat.
Akuntansi menyediakan informasi berbagai tahapan anggaran, mulai dari
penyusunan anggaran, penetapan anggaran dan realisasi anggaran. Idealnya
perencanaan anggaran berbasis apapun yang baik memerlukan informasi akuntansi
berbasis akrual ( misalnya bagaimana mungkin menentukan cash expenditure budget tanpa informasi
hutang dan jadwal angsuran utang yang akan datang). akuntansi berbasis akrual
merupakan salah satu sarana pendukung yang diperlukan dalam rangka transparansi
dan akuntabilitas sektor publik.
10. Uraikan makna dan fungsi budgetary accounting,
cash accounting, acrual accounting, commitmen accounting dan fund accounting,
jelaskan hubungan komplementer dan hubungan yang bersifat substitusi antar
berbagai akuntansi tersebut
Jawab:
2.
Budgetary Accounting
Makna:
Akuntansi
anggaran merupakan teknik akuntansi untuk mencatat transaksi-transaksi yang
terdapat pada anggaran mulai dari saat anggaran disahkan, dialokasikan,
dilaksanakan/ direalisasikan sampai ditutup pada akhir tahun anggaran.
Tujuannya
menekankan pada peranan anggaran dalam siklus perencanaan, pengendalian dan
pertanggungjawaban / akuntabilitas
Cash Accounting
Dalam
akuntansi berbasis kas, transaksi ekonomi dan kejadian lain diakui ketika kas
diterima atau dibayarkan. Basis kas ini dapat mengukur kinerja keuangan
organisasi nirlaba yaitu untuk mengetahui perbedaan antara penerimaan dana dan
pengeluaran dana dalam suatu periode. Basis kas menyediakan informasi mengenai
sumber dana yang dihasilkan selama satu periode, penggunaan dana dan saldo dana
pada tanggal pelaporan.
Accrual Accounting
Akuntansi
berbasis akrual berarti suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi dan
peristiwa-peristiwa lain diakui dan dicatat dalam catatan akuntansi dan
dilaporkan dalam periode laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi
tersebut, bukan pada saat kas atau ekuivalen kas diterima atau dibayarkan.
Akuntansi berbasis akrual ini banyak dipakai oleh institusi sektor non publik
dan lembaga lain yang bertujuan mencari keuntungan.
Commitment accounting
p Adalah perpaduan cash accounting
dengan accrual accounting. Akuntansi ini berguna bagi pemegang anggaran. Dimana
transaksi diakui pada saat komitmen terjadi, bukan pada saat penerimaan-
pembayaran kas, bukan pada saat penerbitan- penerimaan faktur tagihan.
p Mengakui transaksi ketika organisasi telah
memiliki komitmen untuk melaksanakan transaksi tersebut
p Artinya, transaksi TIDAK diakui
pada saat pengeluaran kas atau pada saat
faktur dikirimkan TETAPI transaksi diakui pada saat pesanan dibuat
p Lebih berfokus pada pesanan yang telah
dibuat (sisi beban/biaya/pengeluaran)
Fund Accounting
Akuntansi Dana adalah sebuah konsep akuntansi di mana aktiva
dipisah-pisahkan berdasar masing-masing sumber dan peruntukkan dana. Karena
dalam penyajian laporan keuangan, organisasi nirlaba harus mengidentifikasi
kategori batasan penggunaan dana yang diberikan oleh donor, oleh karenanya
organisasi mengadopsi akuntansi dana.Akuntansi dana umumnya digunakan pada
organisasi-organisasi nirlaba dan sektor publik yang umumnya membutuhkan metode
pelaporan khusus neraca akhir yang dapat menunjukkan arus pengeluaran keuangan
organisasi tersebut secara jelas.
Hubungan Komplementer/ saling melengkapi:
Setiap entitas sektor publik
mengadopsi praktik akuntansi yang berbeda, pada umumnya berada di sekitar:
fungsi budgetary accounting, cash accounting, acrual accounting, commitmen
accounting dan fund accounting. Kelima hal tersebut tidak mutually exclusive
dan memiliki hubungan komplementer/ saling melengkapi, misalnya sebuah entitas
dapat ,mengadopsi budgetary accounting, cash accounting dan fund accounting
sekaligus. Juga dimungkinkan sebuah organisasi mengadopsi kelima-lima hal
tersebut sekaligus, misalnya melaporkan LK berbasis Entitas dana, membandingkan
realisasi dan anggaran dalam budgetary accounting, menerapkan cash accounting
untuk entitas dana 1, menerapkan accrual accounting pada entitas dana 2, dan
menerapkan commitment pada entitas dana 3.
Hubungan Substitusi/harus dipilih
salah satu
Hubungan ini terlihat ketika
penerapan basis akuntansi, dan pengakuan dan pencatatan suatu transaksi, apakah
akan menggunakan basis kas yang mengakui transaksi pada saat kas diterima atau
dikeluarkan atau dengan basis akrual yang mengakui transaksi pada saat
terjadinya.
11. Apa perbedaan
pokok akuntansi bagi organsasi nirlaba (not
for profit organization) dengan organisasi komersial ?
Jawab:
perbedaannya modal atau
kekayaan perusahaan komersial didirikan dengan tujuan untuk mencari keuntungan
sebesar-besarnya. Untuk itu seorang atau lebih bersedia memberikan hartanya
sebagai modal awal dalam perusahaan. Sedangkan organisasi nirlaba bergiat dalam
bidang sosial dan oleh karenannya tidak bertujuan mencari keuantungan. Pendiri
yayasan atau organisasi akan membiayai kegiatan permulaan organisasi. Setelah
organisasi memperoleh badan hukum maka segala kekayaan atau asset sebagai modal
organisasi. Dalam organisasi nirlaba modal dikenal dengan istilah Aktiva bersih.
12. Uraikan makna sistem pengendalian
manajemen pada sektor publik dalam konteks new
public management (NPM) , uraikan hubungan sistem pengendalian tersebut dengan
sistem akuntansi pemerintahan.
Jawab:
Pengendalian
manajemen perlu untuk menjamin terlaksananya strategi pemerintah secara efisien
dan efektiv. Pengendalian manajemen meliputi: perencanaan, koordinasi,
komunikasi informasi, pengambilan keputusan, motivasi, pengendalian dan
penilaian kinerja.
Dalam konteks New Public Management, pemerintahan
dilaksanakan dengan menerapkan prinsip-prinsip yang ada di seperti sektor
privat, seperti efisiensi, perencanaan strategis yang lebih jelas tujuannya.
Dengan demikian sistem pengendalian manajemen yang baik semakin dibutuhkan
untuk memastikan tujuan yang ingin dicapai pemerintah dapat terpenuhi.
sistem pengendalian manajemen berhubungan dengan sistem
akuntansi pemerintahan. Sistem akuntansi pemerintahan merupakan bagian dari
sistem pengendalian manajemen secara keseluruhan. Tanpa sistem akuntansi yang
baik, maka pengendalian manajemen juga tidak akan berjalan dengan baik. Sistem
akuntansi melahirkan laporan keuangan, dimana informasi yang terdapat dalam
laporan keuangan sangat berguna bagi pengambilan keputusan yang berguna dalam
pengendalian manajemen.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19. Apa karakteristik
akuntansi Entitas Tidak bertujuan Laba (Not for Profit Organization)?
Jawab:
Organisasi nirlaba memiliki karakteristik
yang berbeda dengan organisasi bisnis pada umumnya. Karakteristik yang biasanya
melekat pada organisasi nirlaba adalah sebagai berikut:
• Sumber daya organisasi berasal dari para penyumbang yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan
jumlah sumber daya yang diberikan. Sumber daya juga dapat diperoleh dari hutang
dan pendapatan jasa yang diberikan pada public.
• Menghasilkan barang dan jasa tanpa bertujuan memupuk laba. Dan
jika organisasi menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada
para pendiri atau pemilik organisasi tersebut.
• Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis,
dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual,
dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan
proporsi pembagian sumber daya organisasi pada saat likuidasi atau pembubaran organisasi
20.
Apa peran auditor dana akuntansi pemerintahan ?
Jawab
:
a.
Mendorong terwujudnya GCG secara
efektif.
Auditor dapat berperan
dalam mendorong terwujudnya GCG di organisasi, karena dapat :
- Mendorong transparansi (transparency) dan integritas (integrity) dalam pelaporan keuangan (financial reporting)
- Mendorong akuntabilitas (accountability) dalam pengelolaan aset
- Mendorong pertanggungjawaban (responsibility) perusahaan kepada public melalui Corporate Social Responsibility /CSR, Community Development atau Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL).
- Mendorong independensi (independency) organisasi terhadap stakeholders
- Mendorong kewajaran (fairness) dalam pengadaan barang & jasa termasuk dipastikannya tidak ada pelanggaran terhadap UU
b.
Melaksanakan audit yang bernilai
tambah dengan pendekatan audit berbasiskan risiko.
Auditor hendaknya dapat
melaksanakan audit yang bernilai tambah. Tujuannya adalah agar dapat:
- Memberikan analisis operasional secara obyektif & independen.
- Menguji berbagai fungsi, proses dan aktivitas suatu organisasi serta external value chain.
- Membantu organisasi dalam merancang strategi yang obyektif.
- Melakukan assesment secara sistematis dengan pendekatan multidisiplin.
- Melakukan evaluasi & menilai efektivitas risk management , control & governance processes.
c.
Melaksanakan pencegahan,
pendeteksian & penginvestigasian kecurangan.
Auditor
internal berfungsi membantu manajemen dalam pencegahan (prevention),
pendeteksian (detection) dan penginvestigasian (investigation)
kecurangan (fraud) yang terjadi di suatu organisasi.
21.
22.
23.
Bagaimana akuntansi Aset Tidak Berwujud pada
pemerintah, apa beda dengan akuntansi Aset Tetap pemerintah?
Akuntansi Aset Tidak Berwujud
Aset tak berwujud dinilai sebesar
pengeluaran yang terjadi dengan SPM belanja modal non fisik yang melekat pada
aset tersebut. Dokumen sumber yang dapat digunakan untuk menentukan nilai aset
tak berwujud adalah SPM untuk belanja modal non fisik (setelah dikurangi dengan
biaya-biaya lain yang tidak dapat dikapitalisir).
Contoh kasus:
• Pada tahun 2003 Pemda XYZ mengembangkan
Program Aplikasi Komputer untuk administrasi Kependudukan yang bisa
menghasilkan Kartu Keluarga dan KTP secara terkomputerisasi. Biaya yang
dikeluarkan untuk membuat program tersebut sebesar Rp 50.000.000.
Jurnal untuk mencatat aset tak berwujud
adalah sebagai berikut:
Debet
Aset Tak Berwujud 50.000.000
Kredit Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 50.000.000
NO
|
URAIAN
|
AKUNTANSI ASET TIDAK BERWUJUD
|
AKUNTANSI ASET TETAP
|
1
|
Pengakuan
|
Untuk diakui sebagai ATB/dikapitalisasi
sebagai ATB harus mampu mengindentifikasikan: (1) apa manfaat ekonomi
dan/sosial yang diperoleh (2)Siapa penerima manfaat ekonomi tersebut (3)
Apakah aset tersebut digunakan oleh entitas atau pihak lain (4)Jangka waktu
manfaat tersebut diperoleh
Apabila tidak dapat diindetifikasikan
dengan jelas, hanya disajikan sebagai belanja di LRA dan diungkapkan dalam
CALK.
|
Untuk diakui sebagai aset tetap, harus
memenuhi kriteria:
(1)Mempunyai masa manfaat lebih dari 12
bulan (2)Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal (3)tidak dimaksudkan
untuk dijual dalam operasi normal entitas dan (4)Diperoleh atau dibangun
dengan maksud untuk digunakan.
|
2
|
Penyusutan
|
amortisasi
|
Dimulai saat aset siap digunakan, dihentikan
saat dijual.
|
3
|
Penghentian Pengakuan
|
|
Pada saat dilepas atau tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari pelepasan atau pengunaannya
|
4
|
Pengungkapan
|
|
1.
Dasar penilaian yang
digunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto
2.
Metode penyusutan yang
digunakan
3.
Masa manfaat atau tarif
penyusutan yang digunakan
4.
Jumlah tercatat bruto dan
akumulasi penyusutan awal dan akhir periode.
5.
Rekonsiliasi jumlah
tercatat pada awal dan akhir periode
6.
Keberadaan dan jumlah
restriksi atas hak milik karena penjaminan utang
7.
Jumlah pengeluaran yang
diakui dalam pembangunan
8.
Jumlah komitmen
kontraktual dalam perolehan
9.
Jumlah kompensasi pihak
ketiga untuk aset yang mengalami penurunan nilai, hilang / dihentikan.
10.
Pemilihan metode akuntansi
11.
Perubahan estimasi
|
24. ATB yang berasal dari aset bersejarah
(heritage assets) tidak diharuskan untuk disajikan di neraca namun aset
tersebut harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Namun apabila
ATB bersejarah tersetbut didaftarkan untuk memperoleh hak paten maka hak patennya
di catat di neraca sebesar nilai pendaftarannya.
25.
Apa peran serta atau sumbangsih akuntansi
pemerintahan dalam pembangunan NKRI?
1.
Perwujudan reformasi keuangan negara sehingga
pengelolaan keuangan negara lebih transparan dan akuntabel.
2.
Pemberantasan Korupsi dan penyalahgunaan wewenang
oleh pengelola keuangan negara.
3.
Pemberdayaan ekonomi rakyat, dengan dukungan
kepada program-program pemberdayaan UKM.
4.
Membuka pintu partisipasi masyarakat terhadap
program dan target capaian, serta evaluasi pelaksanaan anggaran pemerintah
daerahnya.
5.
Peningkatan efisiensi, efektivitas dan ekonomi
(3E) pengelolaan keuangan negara/daerah.
6.
Peningkatan pelayanan umum dan kesejahteraan
masyarakat.
26.
Apakah kekayaan alam seperti cadangan minyak bumi
perlu dilaporkan dalam neraca pemerintahan ?.
Jawab
:
Aset
dalam IPSAS dikelompokkan menjadi aset lancer dan aset tetap. Dan aset tetap
hanya terdiri dari property, plant, dan equipment (PP&E), sedangkan
definisi PP&E adalah :
-
Suatu aset yang mempunyai manfaat ekonomi dimasa
datang atau potensi jasa yang akan diterima oleh suatu entitas terkait dengan
aset tersebut.
-
Perolehan atau nilai wajar dari aset tersebut
dapat diukur dengan andal.
Sehingga
dapat disimpulkan bahwa:
-
Kekayaan alam seperti cadangan minyak bumi
memiliki adanya unsur ketidakpastian atas nilai ekonomis dan adanya biaya
ekspertis yang mahal dalam menilai kandungan sumber daya alam, sehingga sulit
untuk menentukan besaran nilai yang wajar atas kekayaan alam tersebut.
-
Unsure ketidakpastian dalam penentuan nilai
ekonomis ekayaan alam ini menjadikan manfaat ekonomi yang akan diterima juga
mengandung unsure ketidakpastian juga.
-
Pencatatan kekayaan alam seperti cadangan minyak
bumi hanya diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan.
27.
Bagaimana akuntansi belanja
bantuan sosial, makna belanja hibah, belanja modal, belanja pegawai, belanja
bunga pinjaman dan belanja subsidi ?
Jawab:
. Bagaimana
akuntansi belanja bantuan sosial, makna belanja hibah, belanja modal, belanja
pegawai, belanja bunga pinjaman dan belanja subsidi ?
Belanja modal :
-Belanjapemerintah untuk memperoleh aset tetap
pemerintah
-Perolehan aset tetap dicatat sbb ;
Debit Belanja modal................................xxx
Kredit
: Utang........................................xxx
Pada saat bersamaan dilakukan pengakuan aset tetap
dalam kelompok aset tetap di neraca.
A.
Pengakuan
Sesuai
dengan paragraf 31 PSAP 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran, Belanja diakui
pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah.
Berdasarkan Pengakuan tersebut, jurnal yang dilakukan adalah sbb:
a.
Bantuan Sosial dalam Bentuk Uang
Pemerintah
Pusat
Satuan
Kerja (K/L)
Kode
Rekening
|
Uraian
|
Debet
|
Kredit
|
Belanja
Bantuan Sosial
|
xxx
|
||
Piutang dari KUN
|
xxx
|
Sesuai
dengan paragraf 31 PSAP 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran, Belanja diakui
pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah.
Di BUN :
Kode Rekening
|
Uraian
|
Debet
|
Kredit
|
Belanja Bantuan Sosial
|
xxx
|
||
KUN
|
xxx
|
Di pemerintah
daerah
Kode Rekening
|
Uraian
|
Debet
|
Kredit
|
Belanja Bantuan Sosial
|
xxx
|
||
Kas di Kas Daerah
|
xxx
|
E. AKUNTANSI BELANJA
Pada bagian ini akan
dijelaskan prosedur akuntansi Belanja PPKD
yaitu langkah-langkah
teknis yang harus dilakukan dalam perlakuan akuntansi
untuk Belanja Bunga, Subsidi,
Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil,
Bantuan Keuangan dan
Belanja Tidak Terduga.
E.1 Dokumen Sumber yang
digunakan
No. Transaksi
belanja
Dokumen sumber
Lampiran dokumen
1 Belanja Bunga - SP2D
LS sumber
- nota debet bank
- bukti pengeluaran lainnya
- SPM
- SPD
2 Belanja Subsidi -
SP2D LS
- nota debet bank
- bukti pengeluaran
lainnya
- SPM
- SPD
- berita acara
- keputusan Kepala
Daerah
3 Belanja Hibah - SP2D
LS
- nota debet bank
- bukti pengeluaran
lainnya
- SPM
- SPD
- keputusan Kepala
Daerah
4 Belanja Bantuan
Sosial
- SP2D LS
- Bukti pengeluaran
lainnya
- SPM
- SPD
- Berita acara
- Keputusan Kepala
Daerah
5
Belanja Bagi
Hasil
- SP2D LS
- Bukti pengeluaran
lainnya
- SPM
- SPD
- Berita acara
- Keputusan Kepala
Daerah
6 Belanja Bantuan
Keuangan
- SP2D LS
- Bukti pengeluaran
lainnya
- SPM
- SPD
- Berita acara
- Keputusan Kepala
Daerah
7 Belanja Tidak
Terduga
- SP2D LS
- Bukti pengeluaran
lainnya
- SPM
- SPD
- Keputusan Kepala
Daerah
Manual Sistem dan
Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Bandung 62
E.2 Jurnal Standar
Transaksi belanja
selaku PPKD dicatat oleh fungsi akuntansi PPKD.
Transaksi ini dicatat
harian pada saat kas dibayarkan kepada bendahara
pengeluaran atau pada
saat menerima tembusan bukti transfer ke pihak
ketiga. Akuntansi
belanja dilaksanakan berdasarkan asas bruto.
Transaksi pengeluaran
kas daerah di PPKD dilakukan dengan 2 (dua)
cara, yaitu:
- pembayarannya dengan
SP2D UP/GU/TU kepada SKPD
- pembayarannya dengan
SP2D LS kepada fihak ketiga
Berikut dijelaskan transaksi
pengeluaran kas daerah di PPKD yang dilakukan
langsung ke fihak
ketiga. Penjelasan pembayaran dengan SP2D kepada
SKPD dijelaskan di
bagian G (Akuntansi RK-Pusat di SKPD dan RK-SKPD di
PPKD).
Jurnal pencatatan
transaksi belanja
Dr Bunga xxx
Dr Belanja Subsidi xxx
Dr Belanja Hibah xxx
Dr Belanja Bantuan
Sosial xxx
Dr Belanja Bagi Hasil
xxx
Dr Belanja Bantuan
Keuangan xxx
Dr Belanja Tidak Terduga
xxx
Cr Kas di Kas Daerah xxx
Contoh:
Pada tanggal 8 Mei
2009 PPKD Pemerintah Kabupaten Bandung melakukan
pembayaran untuk
bantuan keuangan sebesar Rp90.000.000 dengan
menggunakan SP2D-LS.
Jurnal untuk mencatat
pengakuan belanja bantuan keuangan:
SKPD PPKD
Tidak ada jurnal
8 Mei 2009
Dr. Belanja Bantuan
Keuangan Rp90jt
Cr. Kas di Kas Daerah
Rp90jt
Manual Sistem dan
Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Bandung 63
Perhitungan Fihak
Ketiga
Transaksi Penerimaan
Fihak Ketiga (PFK) merupakan transaksi
transitoris berupa
penerimaan kas dari pihak ketiga yang sifatnya titipan
dan harus diakui
sebagai utang.
Dalam kasus LS Gaji
dan Tunjangan, Fungsi Akuntansi PPKD
mencatat potongan
pajak/Taperum/IWP untuk seluruh Satker yang
pemotongannya
dilakukan oleh PPKD
Jurnal Pencatatan
Potongan Fihak Ketiga
Dr Kas di Kas Daerah xxx
Cr Utang PFK xxx
Contoh :
Pembayaran gaji
Pegawai Dinas Perhubungan bulan Maret 2009 dengan
SP2D LS sebesar Rp
80Jt, pada tanggal 30 Maret 2009. Dari jumlah tersebut
terdapat potongan PPh
Rp1jt, IWP Rp400rb, dan Taperum Rp600rb.
Jurnalnya :
a. Untuk mencatat
pengakuan belanja pegawai
SKPD
30 Maret 2009
Dr Belanja Pegawai Rp
80jt
Cr RK PUSAT Rp80jt
b. Untuk mencatat
pengeluaran Kas di PPKD
PPKD
30 Maret 2009
Dr. RK/SKPD Rp80jt
Cr. Kas di Kas Daerah
Rp80jt
c. Untuk mencatat
pengakuan Utang Titipan Pihak Ke Tiga
PPKD
30 Maret 2009
Dr. Kas di Kasda Rp2jt
Cr. Utang PFK-Pot PPh
Rp1jt
Cr. Utang PFK-Iuran Wjb
PN Rp400jt
Cr. Utang PFK-Taperum
Rp600jt
Manual Sistem dan
Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan
Pemerintah
Kabupaten Bandung 64
28.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata
uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih
dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.Transaksi dalam mata uang
asing harus dibukukan dalam mata uang rupiah dengan menjabarkan jumlah mata
uang asing tersebut menurut kurs tengah bank sentral pada tanggal transaksi
SAP no.3 paragraf 36Arus kas yang timbul dari aktivitas entitas pelaporan
di luar negeri harus dijabarkan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs pada
tanggal transaksi.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi
yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan
dalam mata uang rupiah
29.
30.
Apa perbedaan utama akuntansi pemerintahan dengan
akuntansi bisnis Kepemilikan.
Dalam bisnis, kepemilikan perusahaan dapat diidentifikasi dengan jelas. Modal
dinyatakan dalam bentuk saham, sehingga yang disebut pemilik adalah para
pemegang saham. Asumsi akuntansi yang kemudian dibuat adalah asumsi kemandirian
entitas (economic entity), yakni kepemilikan pemodal hanya sebatas saham
yang diinvestasikannnya diperusahaan. Hal ini berbeda dengan organisasi yang
disebut pemerintah (daerah), dimana “pemilik”nya adalah masyarakat. Jadi, tidak
dikenal istilah modal atau saham.
·
Mekanisme pertanggungjawaban. Oleh karena
pemiliknya berbeda, maka mekanisme pertanggungjawaban operasional dan keuangan
juga berbeda antara organisasi bisnis dan pemerintahan. Dalam bisnis,
pertanggungjawaban dilaksanakan melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS), sementara dalam organisasi pemerintahan mekanisme pertanggungjawaban
dilakukan melalui lembaga perwakilan (representatives) yangd isebut
Dewan Perwakilan Rakyat/Daerah (DPR/DPRD).
·
Standar akuntansi. Standar akuntansi di bisnis
berbeda dengan di pemerintahan. Penyusun standar akuntansi untuk bisnis di
Indonesia adalah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yakni sebuah organisasi
profesi yang dibentuk oleh para akuntan, sedangkan penyusun standar akuntansi
untuk pemerintahan adalah Komite Standar
Akuntansi Pemerintahan (KSAP), yang terdiri dari para pakar,
baik dari pemerintahan maupun dari luar pemerintahan.
·
Pendekatan pencatatan. Akuntansi pemerintahan
merupakan bagian dari mekanisme pertanggungjawaban anggaran. Dalam hal ini,
anggaran (APBN/APBD) merupakan dokumen terpenting dan menjadi dasar dalam
pelaksanaan aktivitas dan operasional pemerintah (daerah). Oleh karena itu,
pendekatan yang digunakan adalah akuntansi anggaran (budgetary accounting).
·
Aspek regulasi. Organisasi pemerintahan sangat
dipengaruhi oleh berbagai kebijakan pemerintahan, seperti kebijakan ekonomi,
politik, dan moneter. Oleh karena itu, penganggaran dan akuntansi tidak
tergantung pada kebutuhan (mekanisme) pasar, seperti halnya bisnis. Semakin
sentralistis pembuatan kebijakan tersebut, maka pengelolaan keuangan (dan
akuntansi) pemerintahan juga akan semakin kaku pada aturan.
Komentar