Jika Aku adalah Kartini

Kartini menikah muda, meninggal karena melahirkan dalam usia 25 tahun. Harusnya dia pergi ke Belanda karena mendapat beasiswa. Tapi ia memilih tinggal, menikah, jadi istri keempat, tapi diperbolehkan mengajar di sekolah puteri. Selama kegalauan masa pingitan itu, lahirlah buku, Habis Gelap Terbitlah Terang. Jika aku adalah Kartini, mungkin aku akan bertanya, kenapa aku dipilih sebagai penerima beasiswa ? Kenapa aku harus menjadi istri keempat ? tak adakah pria ningrat yang bisa mengawiniku menjadi istri pertama ? Segitu rendahkah aku hingga harus menjadi istri keempat? Apa aku nggak cantik ? Kenapa Belanda itu lebih menghargai aku ? aku ingin keliling dunia........ Aku melihat dimasa depan banyak yang akan mencari jalan yang kulupakan. Bisakah aku hidup pada masa itu saja ? Hal-hal yang membosankan ini.... kenapa aku mati begitu muda ? Kenapa aku tak bisa melahirkan? Aku sepertinya tak diciptakan untuk melahirkan. Apakah jalanku akan lain bila aku kawin dengan si Belanda itu ? Tak men...