Baru aku tahu, kamu selalu begitu...
Dari tahun 1979 sampai sekarang tahun 2010, tetap aku masih tidak mengerti apa itu realitas sebenarnya. Sebab semua tampak betul-betul nyata, tetapi nyatanya tidak. Misalnya aja, dari Bos yang baik hati itu, ga dinyana suka klo disogok barang-barang mewah. Atau seorang yang ngakunya peduli sama gerakan emansipasi berbalik menyalahkan kaum hawa hanya karena selingkuhnya ketahuan sama sang istri. Atau Presiden dan menteri-menteri yang ngakunya berjuang untuk kepentingan rakyat, ternyata hanya sebatas kepentingan orang-orang di partainya. Ternyata semua manusia punya sifat alami seperti itu. Tidak konsisten. Alhasil kalau aku bertindak semauku karena kuyakin itu konsisten menggambarkan jatidiriku sebenarnya, ya itulah aku. Kalau ada yang ingin memberitahuku apa yang salah denganku ya aku sangat menghargai. Karena nasehat itu mendekatkanku pada realitas. Aku bekerja di sebuah lingkungan birokrasi yang sangat mengharubirukan sebuah simbol. Padahal aku berpendapat untuk merubah citra ...